Beberapa hari lalu instagram yang dulunya milik pengguna iOS, kini dapat juga dinikmati di gadget Android. Ponsel Android beroperasi sistem Froyo ke atas dapat langsung menikmati aplikasi ini.
Dalam waktu satu malam saja, aplikasi ini sudah diunduh lebih dari 30 ribu kali.
Instagram sendiri bukan barang baru bagi penggila media sosial. Diluncurkan secara resmi Oktober 2010, saat ini Instagram sudah memiliki lebih dari 30 Juta pengguna. Ada 1 miliar foto yang telah diunggah dan 5 juta foto diunggah per harinya.
Dengan hadirnya Instagram pada ponsel Android, saya memperkirakan setidaknya akan ada empat hal yang terjadi sebagai efek sampingnya. Apa itu? Check this out...
1) Fanboy terusik
Selama ini, Instagram mutlak menjadi miliki pengguna iOS. Tak heran, banyak Apple Fanboy garis keras yang mengelu-elukan Instagram. Aplikasi photo-sharing ini jadi kebanggaan utama mereka.
Saat Instagram mulai dapat dinikmati Android, tentu fanboy garis keras mulai merasa terusik. Dimulai dari ucapan CEO Instagram di SXSW beberapa waktu lalu yang mengatakan bahwa Instagram untuk Android akan lebih baik dari versi iOS.
Hal seperti ini hendaknya tidak terjadi, mengingat bertambahnya pengguna Instagram akan menambah serunya berbagi foto. Hilangnya eksklusivitas justru akan menambah teman berbagi, kan?
2) Lebih banyak hashtag
Sejak dulu Instagram selalu identik dengan hashtag (tagar). Aneh rasanya bila menemukan satu saja postingan di Instagram yang tidak menggunakan hashtag. Sebenarnya, apa guna dari hashtag ini?
Sama seperti Twitter, hashtag pada Instagram berguna untuk mencari dan melacak kata kunci tertentu. Umumnya pemberian hashtag pada Instagram didasari pada objek foto, filter foto yang digunakan, dan komunitas. Lalu di mana letak masalahnya?
Salah satu fitur Instagram adalah kemampuannya untuk memposting secara otomatis ke Twitter dan Facebook. Ini berarti, akan lebih banyak lagi orang dari lingkaran kamu yang memposting Instagram-nya ke Twitter dan Facebook. Yang berarti juga, akan lebih banyak bertebaran hashtag di linimasa kamu.
Lalu bagaimana cara mengurangi penggunaan hashtag? Bagi kamu pengguna Instagram, kamu dapat menggunakan hashtag pada kolom komentar, bukan pada judul. Sehingga hashtag kamu tidak akan masuk ke Twitter. Win-win solution? :)
3) Sarana beriklan produk lokal
Di Amerika, sudah banyak merek yang menggunakan Instagram sebagai salah satu saluran kampanye produk mereka. Hal ini wajar saja, mengingat pengguna iOS di Amerika cukup tinggi.
Bagaimana dengan Indonesia? Pengguna iOS lokal kalah jauh dibanding BlackBerry dan Android. Alhasil, Instagram belum dilirik merek lokal. Namun dengan munculnya Instagram di Android, semua tentu akan berubah.
Jadi jangan kaget apabila minggu depan, sudah ada beberapa produk yang melakukan aktivitas di Instagram. Dan jangan kaget, bila beberapa bulan ke depan Instagram kamu mendadak penuh dengan toko baju online.
4) Berubahnya budaya fotografi di media sosial
Poin terakhir ini, sepenuhnya harapan pribadi saya. Satu hal yang saya suka dari layanan seperti Instagram, adalah kita berlomba-lomba untuk menghasilkan foto yang bagus. Entah dari teknik kita saat mengambil gambar, atau saat mengeditnya.
Diharapkan, semakin banyak orang yang bermain Instagram (atau layanan semacamnya), makin banyak orang yang tersadar bahwa fotografi ponsel tidak sesempit foto narsisistik. Kamu bisa foto begitu banyak momen berharga, dan langsung mengunggahnya. Tentu ini akan lebih menarik bagi temanmu daripada melihat foto kamu sedang berpelukan dengan pacar kamu. Iya kan?
Dalam waktu satu malam saja, aplikasi ini sudah diunduh lebih dari 30 ribu kali.
Instagram sendiri bukan barang baru bagi penggila media sosial. Diluncurkan secara resmi Oktober 2010, saat ini Instagram sudah memiliki lebih dari 30 Juta pengguna. Ada 1 miliar foto yang telah diunggah dan 5 juta foto diunggah per harinya.
Dengan hadirnya Instagram pada ponsel Android, saya memperkirakan setidaknya akan ada empat hal yang terjadi sebagai efek sampingnya. Apa itu? Check this out...
1) Fanboy terusik
Selama ini, Instagram mutlak menjadi miliki pengguna iOS. Tak heran, banyak Apple Fanboy garis keras yang mengelu-elukan Instagram. Aplikasi photo-sharing ini jadi kebanggaan utama mereka.
Saat Instagram mulai dapat dinikmati Android, tentu fanboy garis keras mulai merasa terusik. Dimulai dari ucapan CEO Instagram di SXSW beberapa waktu lalu yang mengatakan bahwa Instagram untuk Android akan lebih baik dari versi iOS.
Hal seperti ini hendaknya tidak terjadi, mengingat bertambahnya pengguna Instagram akan menambah serunya berbagi foto. Hilangnya eksklusivitas justru akan menambah teman berbagi, kan?
2) Lebih banyak hashtag
Sejak dulu Instagram selalu identik dengan hashtag (tagar). Aneh rasanya bila menemukan satu saja postingan di Instagram yang tidak menggunakan hashtag. Sebenarnya, apa guna dari hashtag ini?
Sama seperti Twitter, hashtag pada Instagram berguna untuk mencari dan melacak kata kunci tertentu. Umumnya pemberian hashtag pada Instagram didasari pada objek foto, filter foto yang digunakan, dan komunitas. Lalu di mana letak masalahnya?
Salah satu fitur Instagram adalah kemampuannya untuk memposting secara otomatis ke Twitter dan Facebook. Ini berarti, akan lebih banyak lagi orang dari lingkaran kamu yang memposting Instagram-nya ke Twitter dan Facebook. Yang berarti juga, akan lebih banyak bertebaran hashtag di linimasa kamu.
Lalu bagaimana cara mengurangi penggunaan hashtag? Bagi kamu pengguna Instagram, kamu dapat menggunakan hashtag pada kolom komentar, bukan pada judul. Sehingga hashtag kamu tidak akan masuk ke Twitter. Win-win solution? :)
3) Sarana beriklan produk lokal
Di Amerika, sudah banyak merek yang menggunakan Instagram sebagai salah satu saluran kampanye produk mereka. Hal ini wajar saja, mengingat pengguna iOS di Amerika cukup tinggi.
Bagaimana dengan Indonesia? Pengguna iOS lokal kalah jauh dibanding BlackBerry dan Android. Alhasil, Instagram belum dilirik merek lokal. Namun dengan munculnya Instagram di Android, semua tentu akan berubah.
Jadi jangan kaget apabila minggu depan, sudah ada beberapa produk yang melakukan aktivitas di Instagram. Dan jangan kaget, bila beberapa bulan ke depan Instagram kamu mendadak penuh dengan toko baju online.
4) Berubahnya budaya fotografi di media sosial
Poin terakhir ini, sepenuhnya harapan pribadi saya. Satu hal yang saya suka dari layanan seperti Instagram, adalah kita berlomba-lomba untuk menghasilkan foto yang bagus. Entah dari teknik kita saat mengambil gambar, atau saat mengeditnya.
Diharapkan, semakin banyak orang yang bermain Instagram (atau layanan semacamnya), makin banyak orang yang tersadar bahwa fotografi ponsel tidak sesempit foto narsisistik. Kamu bisa foto begitu banyak momen berharga, dan langsung mengunggahnya. Tentu ini akan lebih menarik bagi temanmu daripada melihat foto kamu sedang berpelukan dengan pacar kamu. Iya kan?
Published with Blogger-droid v2.0.4
0 komentar:
Posting Komentar