"Sudah disiapkan dua kapal feri penyeberangan," kata Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono yang sedang berada di Kalimantan Timur bersama Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto kepada ANTARA yang menghubunginya melalui telepon selular dari Jakarta, Minggu.
Menko Kesra menjelaskan, jembatan yang runtuh selama ini telah menjadi urat nadi ekonomi warga Tenggarong dan sekitarnya.
"Agar masyarakat tidak terganggu aktifitasnya karena jembatan runtuh, maka pemerintah mempersiapkan dua kapal feri penyeberangan," katanya.
Dengan demikian, lanjut Menko Kesra ,seluruh masyarakat termasuk pegawai negeri sipil, pelajar sekolah, guru, tenaga medis, angkutan barang dan jasa dan lain sebagainya bisa beraktifitas seperti biasa.
Agung menjelaskan kapal feri penyeberangan akan dioperasikan hingga jembatan Kutai Kartanegara bisa berfungsi kembali seperti sedia kala.
Menko Kesra juga mengatakan, terkait runtuhnya jembatan Kutai Kartanegara maka pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum akan melakukan audit terhadap jembatan tua di seluruh Indonesia.
"Akan dilakukan audit terhadap jembatan tua khususnya yang berusia di atas 10 tahun," katanya
Berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA ada sejumlah orang dan kendaraan yang melintas saat jembatan itu runtuh, namun hingga berita ini disiarkan belum diketahui apakah ada korban jiwa dalam peristiwa itu atau tidak.
Jembatan Kutai Kartanegara adalah jembatan yang melintas di atas sungai Mahakam. Bentang bebasnya, atau area yang tergantung tanpa penyangga mencapai 270 meter dari total panjang jembatan sekitar 500 meter.
Jembatan tersebut merupakan sarana penghubung antara kecamatan Tenggarong Seberang, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Jembatan ini dibangun menyerupai Jembatan Golden Gate di San Fransisco, Amerika Serikat.
0 komentar:
Posting Komentar