Kali ini saya akan membahas tentang satu lagu yang dibawakan band RnR (baca: rock and roll) The Flowers. Gitaris Boris, si penulis lagu ini, mendapat inspirasi karena melihat kelakuan vokalis Njet yang sering membawa minuman dalam kantong plastik berwarna hitam. Menurut Boris, adegan ini biasa dia lihat waktu mereka masih sering nongkrong di Potlot (bukan sebagai Slankers tentunya). Fakta bahwa Njet menginspirasi Boris untuk membuat lagu ini, dalam kadar tertentu adalah sebuah aww moment [momen di mana penonton terharu dan pelan-pelan berkata, aaawww. Duet maut Boris Njet bagaikan hati dan jiwa The Flowers. Mereka adalah Mick and Keith versi The Flowers.
"Rajawali" [biasa diplesetkan di panggung menjadi RJWL, mengikuti cara penulisan clothing-clothing lokal yang jadinya terlihat pasaran itu], konon adalah sebuah merk minuman. Liriknya sangat bercerita. Boris dengan baik menangkap momen ketika Njet datang dan membagikan minuman itu kepada teman-temannya. Adegan orang-orang duduk melingkar dan menunggu distribusi minuman dari Njet, juga mengingatkan pada adegan anak-anak burung yang sedang menunggu makanan dari sang induk. Dan hey, judul lagu itu Rajawali! Sebuah kebetulan yang menyenangkan.
Sebagai sebuah lagu, Rajawali adalah lagu yang jadi jaminan akan menjadi magnet di panggung. Sejak intro, lagu itu sudah mengikat kuping untuk terus mendengarkan. Lantas, mau tak mau badan diajak bergoyang oleh groove lagu yang sangat mengundang. Belum lagi part di mana crowd bisa ikut berteriak dan menyanyikan lagu [ketika sebuah lagu memberi kesempatan untuk penonton bernyanyi dengan mudah, maka lagu itu biasanya akan langsung membuat konser semakin panas, atau dalam konteks konser The Flowers, akan menimbulkan klimaks yang menyenangkan].
Dan dalam konteks The Flowers, part ini sangat mudah. Crowd hanya tinggal menyanyikan atau meneriakkan satu kata: Rajawali.
Raja! Raja! Raja Rajawali!
Raja! Raja! Raja Rajawali!
Orang yang buta nada atau buruk dalam menghapal lirikpun akan dengan mudah mengikuti. Lalu, part di mana lirik "Oleng ke kiri dan oleng ke kanan" juga jadi sebuah gimmick yang menghibur. Penonton bisa ikut bergerak miring ke kiri dan ke kanan. Jika dilakukan dalam jumlah penonton yang sangat banyak, maka faktor menghiburnya akan lebih berlipat-lipat. Part ini biasanya sukses membuat penonton tersenyum.
Dalam konteks yang serupa, Naif punya part semacam ini dalam lagu "Curi-Curi Pandang" di mana ketika bagian "curi ke depan curi ke belakang curi ke kanan dan curi ke kiri" biasanya penonton akan dengan mudah mengikuti koreografi. Dan konteks lagu Rajawali, gerakannya lebih sederhana dan tak terlalu memakan tempat, karena hanya ke kiri dan ke kanan. Plus, tak serumit koreografi tari poco-poco atau pun senam prajurit yang terlalu banyak hitungannya itu.
Lalu, part di mana Njet bernyanyi "Kalau kau tak suka dengan isi gelasku, pergi sana menjauhlah dari diriku" adalah sebuah lirik yang berisi pernyataan keras tapi tak terdengar sombong dan mengesankan lebih jantan hanya karena meminum alkohol. Dan kalau mau dilihat dari konteks agama Islam, memang sebaiknya cukup menjauhlah dari kegiatan orang yang sedang minum-minum, seingat saya selama mengaji tak ada ajaran dari ustadz yang mengatakan kalau ada orang minum-minum alkohol, harus kita serang. Dan sebaliknya, kalimat itu juga bisa dipakai oleh mereka yang tak minum alkohol.
Berikut saya lampirkan video dan lirik lagunya:
Rajawali by The Flowers
Pasti...
Asli...
Dalam plastik berwarna hitam
Ku tenteng wali penghibur hati
Mari teman duduk denganku
Nikmati ungu warna sang raja
Duduklah melingkar agar semua kebagian
Akan ku bagi rata sesuai keadilan
Kau boleh lebih asal kau mau berjanji
Boleh bersenggolan asal gak bacok-bacok'an!!
Kalau kau tak suka dengan isi gelasku
Pergi sana menjauhlah dari diriku
Yang ku lakukan takkan menggangu hidupmu
Ku hanya ingin menjilat tetes terakhir
Raja ... raja ... raja ... rajawali
Gagah perkasa mencengkram di kepala
Raja ... raja ... raja ... rajawali
Bawa impian.. menggapai awan ....
Dalam gelas campur es batu
Rajawaliku akan siap memacu
Aduklah dengan jemarimu maka mentari
Akan menjadi ... milikmu ...
Raja ... raja ... raja ... rajawali
Raja ... raja ... raja ... rajawali
Bawa impian.. menggapai awan ....
Oleng ke kiri dan aku oleng ke kanan
Aku terbawa larut dalam kesemuan
Kami berpesta walau hati berduka
Mencari hanyalan hindari kenyataan
Kalau kau tak suka dengan isi gelasku
Pergi sana menjauhlah dari diriku
Yang ku lakukan takkan menggangu hidupmu
Ku hanya ingin menjilat tetes terakhir
Raja ... raja ... raja ... rajawali
Bawa impian.. memberi kenyataan....
Raja ... raja ... raja ... rajawali
Gagah perkasa mencengkram di kepala
Raja ... raja ... raja ... rajawali
Raja ... raja ... raja ... rajawali
"Rajawali" [biasa diplesetkan di panggung menjadi RJWL, mengikuti cara penulisan clothing-clothing lokal yang jadinya terlihat pasaran itu], konon adalah sebuah merk minuman. Liriknya sangat bercerita. Boris dengan baik menangkap momen ketika Njet datang dan membagikan minuman itu kepada teman-temannya. Adegan orang-orang duduk melingkar dan menunggu distribusi minuman dari Njet, juga mengingatkan pada adegan anak-anak burung yang sedang menunggu makanan dari sang induk. Dan hey, judul lagu itu Rajawali! Sebuah kebetulan yang menyenangkan.
Sebagai sebuah lagu, Rajawali adalah lagu yang jadi jaminan akan menjadi magnet di panggung. Sejak intro, lagu itu sudah mengikat kuping untuk terus mendengarkan. Lantas, mau tak mau badan diajak bergoyang oleh groove lagu yang sangat mengundang. Belum lagi part di mana crowd bisa ikut berteriak dan menyanyikan lagu [ketika sebuah lagu memberi kesempatan untuk penonton bernyanyi dengan mudah, maka lagu itu biasanya akan langsung membuat konser semakin panas, atau dalam konteks konser The Flowers, akan menimbulkan klimaks yang menyenangkan].
Dan dalam konteks The Flowers, part ini sangat mudah. Crowd hanya tinggal menyanyikan atau meneriakkan satu kata: Rajawali.
Raja! Raja! Raja Rajawali!
Raja! Raja! Raja Rajawali!
Orang yang buta nada atau buruk dalam menghapal lirikpun akan dengan mudah mengikuti. Lalu, part di mana lirik "Oleng ke kiri dan oleng ke kanan" juga jadi sebuah gimmick yang menghibur. Penonton bisa ikut bergerak miring ke kiri dan ke kanan. Jika dilakukan dalam jumlah penonton yang sangat banyak, maka faktor menghiburnya akan lebih berlipat-lipat. Part ini biasanya sukses membuat penonton tersenyum.
Dalam konteks yang serupa, Naif punya part semacam ini dalam lagu "Curi-Curi Pandang" di mana ketika bagian "curi ke depan curi ke belakang curi ke kanan dan curi ke kiri" biasanya penonton akan dengan mudah mengikuti koreografi. Dan konteks lagu Rajawali, gerakannya lebih sederhana dan tak terlalu memakan tempat, karena hanya ke kiri dan ke kanan. Plus, tak serumit koreografi tari poco-poco atau pun senam prajurit yang terlalu banyak hitungannya itu.
Lalu, part di mana Njet bernyanyi "Kalau kau tak suka dengan isi gelasku, pergi sana menjauhlah dari diriku" adalah sebuah lirik yang berisi pernyataan keras tapi tak terdengar sombong dan mengesankan lebih jantan hanya karena meminum alkohol. Dan kalau mau dilihat dari konteks agama Islam, memang sebaiknya cukup menjauhlah dari kegiatan orang yang sedang minum-minum, seingat saya selama mengaji tak ada ajaran dari ustadz yang mengatakan kalau ada orang minum-minum alkohol, harus kita serang. Dan sebaliknya, kalimat itu juga bisa dipakai oleh mereka yang tak minum alkohol.
Berikut saya lampirkan video dan lirik lagunya:
Rajawali by The Flowers
Pasti...
Asli...
Dalam plastik berwarna hitam
Ku tenteng wali penghibur hati
Mari teman duduk denganku
Nikmati ungu warna sang raja
Duduklah melingkar agar semua kebagian
Akan ku bagi rata sesuai keadilan
Kau boleh lebih asal kau mau berjanji
Boleh bersenggolan asal gak bacok-bacok'an!!
Kalau kau tak suka dengan isi gelasku
Pergi sana menjauhlah dari diriku
Yang ku lakukan takkan menggangu hidupmu
Ku hanya ingin menjilat tetes terakhir
Raja ... raja ... raja ... rajawali
Gagah perkasa mencengkram di kepala
Raja ... raja ... raja ... rajawali
Bawa impian.. menggapai awan ....
Dalam gelas campur es batu
Rajawaliku akan siap memacu
Aduklah dengan jemarimu maka mentari
Akan menjadi ... milikmu ...
Raja ... raja ... raja ... rajawali
Raja ... raja ... raja ... rajawali
Bawa impian.. menggapai awan ....
Oleng ke kiri dan aku oleng ke kanan
Aku terbawa larut dalam kesemuan
Kami berpesta walau hati berduka
Mencari hanyalan hindari kenyataan
Kalau kau tak suka dengan isi gelasku
Pergi sana menjauhlah dari diriku
Yang ku lakukan takkan menggangu hidupmu
Ku hanya ingin menjilat tetes terakhir
Raja ... raja ... raja ... rajawali
Bawa impian.. memberi kenyataan....
Raja ... raja ... raja ... rajawali
Gagah perkasa mencengkram di kepala
Raja ... raja ... raja ... rajawali
Raja ... raja ... raja ... rajawali
0 komentar:
Posting Komentar